Hidup itu Kebahagiaan yang harus di syukuri

Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Maret 2011

Cara Mengobati Panu

Panu disebabkan oleh jamur panu yang normalnya sudah ada di kulit, kalau kamu suka berkeringat, akhirnya kulitmu jadinya lembab dan si jamur panu akhirnya tumbuh berlebihan dan menimbulkan keluhan berupa penyakit panu. Mengobatinya ya tentu saja dengan obat panu, silahkan berobat ke dokter kamu atau silahkan baca Cara Mengobati Panu

Infeksi Jamur

Panu dalam istilah kesehatan dinamai Pityriasis versicolor. Panu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur Pityrosporum ovale di permukaan kulit. Panu termasuk salah satu penyakit kulit yang timbul tanpa mengenal kompromi. Panu bisa timbul pada bagian tubuh mana pun. Misalnya, di dahi, pipi, tangan, kaki, perut, dada, leher, dan punggung. Namun, penyakit kulit ini lebih sering muncul di bagian punggung.

Panu Kadas Kurap

Panu memang bukan termasuk penyakit yang dapat merenggut nyawa layaknya kanker dan penyakit jantung. Namun, menderita penyakit kulit satu ini dapat menimbulkan rasa malu luar biasa. Terutama, bagi kaum wanita.

Bagi wanita, panu seolah jadi momok paling menakutkan. Terlebih, ada ungkapan yang menyebutkan, “Cantik-cantik kok panuan!” Ungkapan tersebut seolah menegaskan bahwa menderita panu dapat mengurangi kadar kecantikan seorang wanita.

Penyebab Panu

Secara kasat mata, penyakit kulit panu terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan badan. Misalnya, jarang mandi. Bisa juga terjadi akibat keringat berlebih yang mengering dan menimbulkan rasa lengket pada kulit. Pada keadaan kulit seperti itu, jamur akan “beroperasi” dengan sangat leluasa. Panu juga bisa terjadi akibat penularan dari penderita panu lain.

Media penularan panu salah satunya melalui handuk. Misalnya, setelah mandi, Anda mengeringkan badan dengan handuk penderita panu. Masalah pemakaian handuk “bersama” memang telah menjadi hal lumrah di kalangan masyarakat. Padahal, tanpa disadari, bergantian handuk sama halnya dengan bertukar kuman atau jamur. Sama halnya dengan menggunakan sikat gigi bersama.

Penularan pun bisa terjadi melalui pakaian. Contoh sederhana, Anda meminjam baju salah satu teman yang ternyata menderita penyakit panu. Meskipun pakaian tersebut terbilang bersih, jamur yang melekat di pakaian tersebut bisa saja pindah ke tubuh Anda sehingga ikut terinfeksi jamur. Pakaian yang sudah dicuci bersih dari kotoran belum tentu bersih pula dari jamur karena jamur sifatnya tak kasat mata.

Pencegahan Panu

Untuk melakukan pencegahan panu, dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana yang berkaitan dengan aktivitas keseharian Anda.

1. Biasakan membersihkan badan dengan mandi, minimal dua kali sehari.
2. Pastikan Anda tidak memakai handuk bersama orang lain, terutama dengan penderita panu.
3. Jemurlah handuk setelah dipakai, jangan dibiarkan dalam keadaan basah.
4. Usahakan mengganti handuk sesering mungkin.
5. Jangan memakai pakaian secara bergantian dengan orang lain.
6. Gantungkan atau simpan pakaian Anda di tempat yang kering. Namun, jangan terlalu lama menggantungnya karena bisa berjamur.

Cara Mengobati Panu

Jika Anda sudah telanjur menderita panu, mau tidak mau, harus segera dilakukan pengobatan. Berbagai obat atau salep antijamur dapat digunakan untuk pengobatan. Selain obat-obatan kimia, panu dapat disembuhkan dengan ramuan tradisional yang dapat Anda lakukan sendiri.

Berikut ini beberapa obat tradisional untuk menyembuhkan panu.

1. Lengkuas

Lengkuas diparut dan dicampurkan dengan garam dapur yang butirannya lebih besar seperti butiran kristal. Setelah tercampur, gosokkan parutan lengkuas pada bagian kulit yang terkena panu.

2. Kunyit

Sama halnya dengan lengkuas, kunyit diparut dan dicampur dengan garam kristal. Kemudian, campuran tersebut digosokkan pada daerah yang terkena panu.

3. Daun Leunca

Pucuk daun leunca dicampur dengan garam kristal. Setelah tercampur, bungkus dengan daun pisang, lalu kukus. Setelah matang, gosokkan daun leunca pada bagian kulit yang berpanu.

4. Daun Pare

Pucuk daun pare dicampur dengan kapur sirih, kemudian dihaluskan. Setelah halus, campuran tersebut digosokkan ke area tubuh yang berpanu.

5. Kulit Pohon Pinang

Bagian kulit pohon pinang yang masih hijau diserut dengan pisau. Kemudian, hasil serutan tersebut digosokkan pada bagian kulit yang terkena panu.

Demikian Cara Mengobati Panu Semoga bermanfaat.

Kebiasaan Pegang-pegang Muka Bikin Wajah 'Jelek'

Berapa kali Anda memegang wajah hari ini? Bisa jadi lebih dari 10 kali karena kebiasaan pegang-pegang wajah seperti menggaruk, mengusap atau menyangga wajah sering dilakukan tanpa sadar.

Dokter kulit menyarankan agar menghilangkan kebiasaan pegang-pegang wajah jika tidak perlu-perlu amat. Atau jika terpaksa gunakan tissue atau cucilah tangan terlebih dahulu.

Apa efek dari kebiasaan pegang-pegang wajah?

Tahukah anda bahwa tangan yang digunakan untuk mengusap-usap wajah tidaklah steril. Selalu ada kuman yang menempel di tangan karena memang tangan fungsinya memegang apa pun.

Juga sangat tidak mungkin menjaga tangan bebas dari kuman sepanjang hari, terutama jika sering kontak dengan tempat umum seperti bus, kantor atau tempat olahraga.

Tangan yang digunakan untuk melakukan dan memegang banyak hal sangat memungkinkan terjadinya transfer kotoran, bakteri, virus dan lemak dari lingkungan luar ke wajah.

Untuk itu sangat penting menjaga tangan agar tidak sering-sering menyentuh muka untuk menghindari perpindahan mikroorganisme, seperti dikutip dari Fitsugar, Kamis (17/3/2011).

Menyentuh wajah dalam bentuk apapun seperti menggaruk, menggosok, menyangga wajah atau hanya sekedar menyentuh bisa menyebabkan iritasi dan pembengkakan. Kulit wajah yang sudah teriritasi dan meradang akan memudahkan jerawat untuk muncul atau bertambah parah.

Kulit merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar. Meskipun menyentuh wajah mungkin terlihat sebagai bentuk tindakan yang sederhana dan tidak penting, tapi kebiasaan ini bisa merugikan kulit.

Berikut ini beberapa alasan yang membuat kebiasaan menyentuh wajah bisa menimbulkan banyak masalah di kulit yaitu:

1. Menyentuh wajah bisa menyebabkan iritasi

Iritasi sering terjadi secara langsung setelah seseorang menyentuh wajah. Selain itu kemerahan dan peradangan juga bisa dipicu oleh tindakan sederhana menyentuh wajah. Hal ini karena kulit sangat sensitif yang membuatnya rentan terkena iritasi.

2. Menyentuh wajah bisa menyebabkan penyebaran bakteri

Kebiasaan buruk menyentuh wajah bisa menyebarkan bakteri yang sudah berada di permukaan kulit. Jika terus menerus dilakukan dapat memicu timbulnya jerawat baru di tempat yang sebelumnya tidak ada jerawat.

3. Menyentuh wajah bisa meningkatkan minyak di kulit

Saat menyentuh wajah maka akan merangsang kulit untuk menghasilkan minyak lebih banyak. Peningkatan produksi minyak yang tidak perlu ini akan menyumbat pori-pori dan membuat jerawat semakin sulit hilang.

4. Menyentuh wajah bisa menyebabkan timbulnya jaringan parut yang sulit dihilangkan

Menyentuh atau menggaruk wajah memiliki potensi besar menimbulkan bekas luka yang sulit untuk dihilangkan. Jika daerah yang disentuh atau digaruk ini memiliki jerawat, maka jaringan parut yang muncul akan semakin dalam dan relatif sulit untuk dihilangkan.

5. Menyentuh wajah bisa meningkatkan pembentukan kerutan

Ketika seseorang menggosok atau menyentuh wajah dengan tangan bisa menyebabkan kulit tertarik yang meningkatkan pembentukan kerutan di wajah.

Jadi mulailah tinggalkan kebiasaan mengusap-usap wajah, colek-colek muka, menopang wajah, garuk-garuk. Jika ingin menggaruk, selalu ingat apakah tangan Anda bersih atau bila terpaksa gunakan pelapis tisu untuk menggaruk atau mengusap muka yang gatal.

Rabu, 06 Oktober 2010

Pecandu alkohol sulit berdiri tegak

MENGONSUMSI alkohol berlebih tidak hanya merusak jantung tetapi juga mengganggu keseimbangan tubuh. Sebuah studi menemukan, ketenangan jangka panjang bisa memperbaiki keseimbangan pecandu alkohol, tapi kemungkinan tidak akan bisa mengembalikan keseimbangan penuh saat berdiri.

"Dengan ketenangan, gaya berjalan dan keseimbangan akan menjadi stabil. Akan tetapi, dengan hidup tenang jangka panjang sekalipun, orang-orang yang kecanduan alkohol kronis jangka panjang akan terus mengalami kesulitan untuk berdiri tegak," tutur peneliti Edith V. Sullivan dari Stanford University School of Medicine, seperti dikutip situs healthday.

"Keseimbangan mereka ditandai dengan ayunan yang melebihi ayunan orang normal saat diam berdiri di satu tempat, khususnya dengan kaki rapat dan tangan berada di kedua sisi tubuh, tanpa menggunakan faktor penyeimbang alami."

Kurangnya keseimbangan (karena cedera otak akibat alkohol), terang peneliti, selanjutnya bisa meningkatkan risiko jatuh dan kematian.

Ayunan postur tubuh

Dalam studi ini, para peneliti membandingkan ayunan postur tubuh pada 34 laki-laki dan 15 perempuan pecandu alkohol dengan 22 laki-laki dan 29 perempuan yang bukan pecandu alkohol (sebagai kelompok pengontrol).

"Hasil menunjukkan bahwa ayunan pecandu alkohol lebih panjang dan menutupi area yang lebih luas dibandingkan mereka yang berada dalam kelompok pengontrol," terang Sullivan."Akan tetapi, keseimbangan pecandu alkohol bisa diperbaiki dengan menggunakan faktor penyeimbang."

Faktor tersebut, terang Sullivan, meliputi bantuan sederhana seperti menghidupkan cahaya di ruang gelap, menyentuh pegangan sisi tangga saat turun dari pesawat serta jalan atau berdiri dengan kaki direnggangkan daripada merapatkan kedua mata kaki.