Hidup itu Kebahagiaan yang harus di syukuri

Minggu, 25 November 2012

rangkuman jurnal internet



Perilaku Penggunaan Internet
pada Kalangan Remaja di Perkotaan

Oleh: Astutik Nur Qomariyah
Mahasiswa S1 Departemen Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Airlangga Surabaya.

Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan fasilitas search engine—situs pencari informasi—pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan. Begitu mudahnya sampai seringkali pengguna internet tidak percaya dengan hal-hal, ide-ide besar atau informasi penting yang tersimpan di belantara situs-situs internet. Namun, dibalik kemudahannya tersebut kehadiran internet juga dapat membawa sisi buruk bagi penggunanya. Yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak bermoral yang dengan mudah dapat diakses di jaringan internet. Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya       
Dewasa ini munculnya fenomena yang menunjukkan minat tinggi untuk remaja perkotaan di
menggunakan Internet. Dari fenomena ini para peneliti ingin mengetahui gambar sesungguhnya
bagaimana internet menggunakan perilaku pada remaja perkotaan saat ini. Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya pada penggunaan internet di kalangan anak muda perkotaan di Indonesia, yang usang dalam arti waktu melakukan penelitian dan topik. Para penelitian telah dilakukan dalam waktu ketika akses internet adalah langka untuk umum dan bahkan tidak tersedia di sekolah. Topiknya adalah tentang hubungan antara motif penggunaan internet dan kepuasan pelanggan, pengaruh
internet sebagai media komunikasi interaktif, dampak negatif dari penggunaan internet di
kehidupan sosial atau dari titik pandang psikologis. Sebaliknya, penelitian ini ingin
khusus mengidentifikasi bagaimana remaja perkotaan mengetahui dan menggunakan internet pada saat pertama untuk mengambil keuntungan internet yang meliputi intensitas penggunaan internet aktivitas Internet, apa yang mereka lakukan dalam menggunakan internet, termasuk untuk kepentingan apa yang mereka lakukan dalam menggunakan internet, termasuk untuk kepentingan apa yang mereka lakukan secara online kegiatan.
Kepentingan penggunaan internet pada kalangan remaja di perkotaan dari sejumlah aktivitas internet yang diajukan peneliti kepada responden, ditemukan bahwa terdapat beberapa aktivitas internet yang dilakukan kalangan remaja di perkotaan, antara lain:
-Mencari sumber-sumber/bahan-bahan terkait dengan mata pelajaran atau tugas sekolah
- Mencari informasi kesehatan
- Mencari berita atau informasi peristiwa-peristiwa terkini yang terjadi di dunia, baik di
dalam negeri maupun luar negeri
- Mencari informasi pendidikan selanjutnya
- Mencari informasi terkait dengan hobi atau minat, seperti: otomotif, membaca buku, dll.
- Mencari informasi hiburan
- Mengirim atau menerima pesan email
- Mengunjungi situs social networking, seperti: friendster, facebook,myspace,dll.
- Mencari gambar, seperti: kartun, wallpaper, screen saver, artis yang disukai, dll
- Chatting dengan teman atau orang lain
- Men-download lagu
- Mengirim atau menerima pesan email
- Bermain game online
- Mengunjungi situs-situs pornografi
- Blogging
- Membeli produk secara online, misalnya buku, musik, mainan atau pakaian
- Membaca komik online

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai perilaku penggunaan internet pada kalangan remaja di perkotaan dengan berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diajukan, maka peneliti dapat menyimpulkan. Pertama, usia responden saat pertama kali mengenal dan menggunakan internet ialah 12 tahun. Sebagian besar remaja perkotaan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa teman sebaya (peer groups) dijadikan sebagai sumber belajar pertama kali berinternet bagi mereka, baik untuk bisa melakukan aktivitas-aktivitas intenet tertentu yang lebih bersifat kesenangan (seperti: chatting, bermain game online, membuat account di salah satu situs social networking atau bahkan mengunjungi situs-situs pornografi) maupun membantu mereka untuk kepentingan akademis yakni mencari bahan atau sumber untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Berdasarkan aspek intensitas penggunaan internet, sebagian besar remaja perkotaan lebih sering mengakses internet di warnet meskipun di sekolah mereka terdapat fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan secara free (baik di laboratorium komputer atau perpustakaan sekolah). Frekuensi internet yang digunakan bagi remaja perkotaan yang sering mengakses internet di rumah cenderung lebih sering dengan durasi setiap kali mengakses internet lebih lama dibandingkan dengan remaja perkotaan yang sering mengakses internet di tempat lainnya, seperti: warnet, sekolah atau wifi area. Dari jumlah waktu penggunaan internet per bulan menunjukkan bahwa pada umumnya kalangan remaja di perkotaan yang sering mengakses internet di rumah termasuk dalam kategori heavy users (pengguna internet yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per bulan). Sedangkan remaja di perkotaan yang sering mengakses internet di warnet dan memanfaatkan wifi area publik sebagai tempat akses internet mereka dikategorikan sebagai medium users (pengguna internet yang menghabiskan waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan). Sementara itu, bagi remaja di perkotaan yang sering mengakses internet dengan memanfaatkan layanan internet yang tersedia di sekolah menunjukkan bahwa pada umumnya mereka tergolong sebagai light users (pengguna internet yang menghabiskan waktu kurang dari 10 jam per bulan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar