Hidup itu Kebahagiaan yang harus di syukuri

Senin, 26 November 2012

Rangkuman Jurnal IMK



MENGENAL INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Oleh : Dewi Agushinta Rahayu dan Dyah Pratiwi
Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma
Jurnal Penelitian Psikologi No. 1, Volume 13, Juni 2008

Interaksi manusia dan komputer (Human Computer Interaction) adalah suatu studi yang mempelajari hubungan interaksi antara manusia, komputer, dan penugasan. Prinsipnya adalah pengertian bagaimana manusia dan komputer dapat secara interaktif menyelesaikan penugasan dan bagaimana sistem yang interaktif tersebut dapat dibuat. Interaksi manusia dan komputer (IMK) merupakan gabungan disiplin ilmu pengetahuan dari bidang keilmuan, teknik dan seni. Ada banyak kontribusi bidang ilmu lainnya yang dapat bersama-sama menghasilkan sistem komputer dan dapat digunakan oleh manusia secara efektif dan mudah dalam lingkungan kerja dan sosialnya. IMK juga melibatkan pembentukan dan aplikasi prinsip, petunjuk dan metode-metode yang mendukung perancangan dan evaluasi dari sistem yang interaktif. Hal yang penting dalam IMK adalah kebutuhan yang dibuat komputer berdasarkan pengetahuan dan pengertian manusia, dan jumlah penyelesaian masalh dan pembelajaran.
Faktor manusia merupakan studi tentang bagaimana manusia dengan tingkah lakunya menggunakan mesin, tool, dan membuat teknologi lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Area ini merupakan apa yang disebut ergonomi. Teori psikologi memberikan kontribusi yang besar terhadap pengertian IMK. Psikologi memperhatikan hal-hal tentang pengertian, model, ramalan, dan penjelasan tentang apa yang menjadi fenomena yang paling kompleks secara keseluruhan, yaitu perilaku manusia.
IMK adalah bagian disiplin ilmu komputer. Ilmu komputer meliputi teori, metode, dan latihan pemrosesan. Pusat perhatiannya pada pembentukan dan pemrograman komputer, dan mempertimbangkan bahasa untuk menulis program, mesin dimana program dapat dijalankan, sifat-sifat terstruktur dari prigram, arsitektur dari perancangan program dan masih banyak lainnya. IMK difokuskan pada perancangan, pembentukan dan dukungan sistem komputer dengan pemikiran manusia (dalam hal ini pemakai). Sehingga membutuhkan pengertian yang jelas tentang seberapa baikkah perancangan sesuai dengan kebutuhan pemakai dan penugasannya.
Penelitian ini menghasilkan bahwa studi tentang IMK membutuhkan pengetahuan yang aspek-aspeknya berasal dari kontribusi disiplin ilmu yang diaplikasikan ke masalah khusus. Penelitian IMK terus dilakukan secara teoritis maupun metode lanjutan di dalam membentuk teknologi, ada banyak perhatian dalam mempelajari bagaimana mengaplikasikan penelitian kedalam situasi praktis, dan mengerti masalah dan latihan yang terjadi.


Minggu, 25 November 2012

Rangkuman Jurnal Kepuasan Penggunaan Internet

PEMENUHAN KEPUASAN PENGGUNAAN INTERNET OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN DI BOGOR

Oleh : Sri Retno Andarwati dan Bambang S. Sankarto
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122
Vol. 14, Nomor 1, 2005



Peneliti merupakan suatu proses untuk menemukan sesuatu yang baru. oleh karena itu, peneliti perlu ditunang dengan informasi yang dihasilkan dari penelitian lain yang relevan untuk menghindari duplikasi. pemanfaatan informasi yang telah lama dapat berdampak pada rendahnya mutu penelitian. yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas lembaga penelitian. namun demikian pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, selain akan meningkatkan jumlah informasi yang tersedia, juga akan mempengaruhi pola pengguna dalam memenuhi kebutuhan informaasi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu cepat. untuk mengimbangi laju perkembangan tersebut. peneliti dituntut untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap kemajuan di bidang teknologi informasi. salah satu pemanfaatan kemajuan di bidang teknoogi informasi adalah penggunaan internet. internet memungkinkan orang dapat berkomunikasi, mengakses sumber-sumber informasi.
Penggunaan internet berkaitan dengan tingkat kepuasan dalam menggunakan media tersebut. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan internet dilihat dari intensitas, jenis informasi yang dibutuhkan, dan di bidang peneliti dengan pemenuhan kepuasan yang meliputi kesesuaian informasi, kesenangan, dan kegunaan pribadi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan jenjang fungsional peneliti semakin sering intensitas penggunaan internet. tingkat kepuasan peneliti dalam memperoleh informasi dari sumber-sumber on-line dipengaruhi oleh intensitas dalam menggunakan internet ; semakin kerap peneliti menggunakan internet dan memperoleh informasi yang sesuai dan jumlahnya memadai, makin tinggi pula pemenuhan pengetahuan dan kepuasan. meningkatnya penggunaan internet oleh peneliti, baik intensitas akses maupun kesesuaian informasi yang diperoleh, dipengaruhi oleh tingkat pemenuhan kepuasan akan pengetahuan, informasi yang sesuai, hiburan, dan kegunaan pribadi.



Rangkuman jurnal game online



HUBUNGAN INTENSITAS BERMAIN GAME ONLINE DENGAN KOMPETENSI SOSIAL PADA PELAJAR SMA

Penulis :  Revita Permana
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Banyak sekali pelajar menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas mereka. Salah satu fasilitas teknologi komputer adalah tersedianya layanan internet. Internet sangat bermanfaat dirasakan oleh para pelajar. Semua informasi yang dibutuhkan oleh pelajar bisa dengan cepat diakses melalui internet. Tetapi, banyak para pelajar yang akhirnya gemar bermain internet, dikarenakan lengkapnya fasilitas yang disediakan oleh internet. Mereka tidak hanya sekedar membuka-buka situs yang ada. Jika mereka sedang jenuh ataupun bosan, akhirnya mereka mencari hiburan yang mudah diakses dengan bermain game di internet, yang biasa disebut dengan game online. Tidak sedikit para pelajar menjadi adiktif atau kecanduan akibat game online. Menurut Griffith (dalam Tempo, 2008) penyebabnya adalah pada game online pemain tak akan pernah bisa menyelesaikan permainan sampai tuntas. Sebab, game online tak pernah berhenti. Mereka bahkan tak akan bisa menghentikan sementara (pause) sebuah game.
Fenomena game online ini sudah sangat berpengaruh terhadap kehidupan pelajar. Pelajar yang tugas utamanya adalah belajar, idealnya memiliki kompetensi sosial yang baik karena sehari-hari mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman maupun orang dewasa lainnya. Tetapi pada kenyataannya dengan hadirnya game online membuat pelajar melupakan tugas mereka belajar dan kadang membuat interaksi dan komunikasi mereka menurun, karena mereka terlalu asik bermain game online.
intensitas bermain game online adalah tingkatan seseorang dalam bermain game online yang dilihat berdasarkan waktu ataupun tingkat keterikatan seseorang dengan game online tersebut. Sedangkan kompetensi sosial menurut Hurlock (1996)  merupakan suatu kemampuan atau kecakapan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain dan untuk terlibat dalam situasi-situasi sosial dengan memuaskan. Kompetensi sosial merupakan suatu sarana untuk dapat diterima dalam masyarakat. Dengan kompetensi sosial seseorang menjadi peka terhadap berbagai situasi sosial yang dihadapinya.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan negatif antara kompetensi sosial dengan intensitas bermain game online. Penelitian ini menghasilkan simpulan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kompetensi sosial dan intensitas bermain game online yang dilihat dari nilai r sebesar -0,574 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0 span="span">. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kompetensi sosial seorang pelajar diikuti oleh rendahnya intensitas bermain game online mereka, ataupun sebaliknya, rendahnya kompetensi sosial seorang pelajar diikuti oleh tingginya intnsitas bermain game online mereka.

rangkuman jurnal internet



Perilaku Penggunaan Internet
pada Kalangan Remaja di Perkotaan

Oleh: Astutik Nur Qomariyah
Mahasiswa S1 Departemen Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Airlangga Surabaya.

Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan fasilitas search engine—situs pencari informasi—pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan. Begitu mudahnya sampai seringkali pengguna internet tidak percaya dengan hal-hal, ide-ide besar atau informasi penting yang tersimpan di belantara situs-situs internet. Namun, dibalik kemudahannya tersebut kehadiran internet juga dapat membawa sisi buruk bagi penggunanya. Yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak bermoral yang dengan mudah dapat diakses di jaringan internet. Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya       
Dewasa ini munculnya fenomena yang menunjukkan minat tinggi untuk remaja perkotaan di
menggunakan Internet. Dari fenomena ini para peneliti ingin mengetahui gambar sesungguhnya
bagaimana internet menggunakan perilaku pada remaja perkotaan saat ini. Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya pada penggunaan internet di kalangan anak muda perkotaan di Indonesia, yang usang dalam arti waktu melakukan penelitian dan topik. Para penelitian telah dilakukan dalam waktu ketika akses internet adalah langka untuk umum dan bahkan tidak tersedia di sekolah. Topiknya adalah tentang hubungan antara motif penggunaan internet dan kepuasan pelanggan, pengaruh
internet sebagai media komunikasi interaktif, dampak negatif dari penggunaan internet di
kehidupan sosial atau dari titik pandang psikologis. Sebaliknya, penelitian ini ingin
khusus mengidentifikasi bagaimana remaja perkotaan mengetahui dan menggunakan internet pada saat pertama untuk mengambil keuntungan internet yang meliputi intensitas penggunaan internet aktivitas Internet, apa yang mereka lakukan dalam menggunakan internet, termasuk untuk kepentingan apa yang mereka lakukan dalam menggunakan internet, termasuk untuk kepentingan apa yang mereka lakukan secara online kegiatan.
Kepentingan penggunaan internet pada kalangan remaja di perkotaan dari sejumlah aktivitas internet yang diajukan peneliti kepada responden, ditemukan bahwa terdapat beberapa aktivitas internet yang dilakukan kalangan remaja di perkotaan, antara lain:
-Mencari sumber-sumber/bahan-bahan terkait dengan mata pelajaran atau tugas sekolah
- Mencari informasi kesehatan
- Mencari berita atau informasi peristiwa-peristiwa terkini yang terjadi di dunia, baik di
dalam negeri maupun luar negeri
- Mencari informasi pendidikan selanjutnya
- Mencari informasi terkait dengan hobi atau minat, seperti: otomotif, membaca buku, dll.
- Mencari informasi hiburan
- Mengirim atau menerima pesan email
- Mengunjungi situs social networking, seperti: friendster, facebook,myspace,dll.
- Mencari gambar, seperti: kartun, wallpaper, screen saver, artis yang disukai, dll
- Chatting dengan teman atau orang lain
- Men-download lagu
- Mengirim atau menerima pesan email
- Bermain game online
- Mengunjungi situs-situs pornografi
- Blogging
- Membeli produk secara online, misalnya buku, musik, mainan atau pakaian
- Membaca komik online

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai perilaku penggunaan internet pada kalangan remaja di perkotaan dengan berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diajukan, maka peneliti dapat menyimpulkan. Pertama, usia responden saat pertama kali mengenal dan menggunakan internet ialah 12 tahun. Sebagian besar remaja perkotaan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa teman sebaya (peer groups) dijadikan sebagai sumber belajar pertama kali berinternet bagi mereka, baik untuk bisa melakukan aktivitas-aktivitas intenet tertentu yang lebih bersifat kesenangan (seperti: chatting, bermain game online, membuat account di salah satu situs social networking atau bahkan mengunjungi situs-situs pornografi) maupun membantu mereka untuk kepentingan akademis yakni mencari bahan atau sumber untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Berdasarkan aspek intensitas penggunaan internet, sebagian besar remaja perkotaan lebih sering mengakses internet di warnet meskipun di sekolah mereka terdapat fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan secara free (baik di laboratorium komputer atau perpustakaan sekolah). Frekuensi internet yang digunakan bagi remaja perkotaan yang sering mengakses internet di rumah cenderung lebih sering dengan durasi setiap kali mengakses internet lebih lama dibandingkan dengan remaja perkotaan yang sering mengakses internet di tempat lainnya, seperti: warnet, sekolah atau wifi area. Dari jumlah waktu penggunaan internet per bulan menunjukkan bahwa pada umumnya kalangan remaja di perkotaan yang sering mengakses internet di rumah termasuk dalam kategori heavy users (pengguna internet yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per bulan). Sedangkan remaja di perkotaan yang sering mengakses internet di warnet dan memanfaatkan wifi area publik sebagai tempat akses internet mereka dikategorikan sebagai medium users (pengguna internet yang menghabiskan waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan). Sementara itu, bagi remaja di perkotaan yang sering mengakses internet dengan memanfaatkan layanan internet yang tersedia di sekolah menunjukkan bahwa pada umumnya mereka tergolong sebagai light users (pengguna internet yang menghabiskan waktu kurang dari 10 jam per bulan).