Hidup itu Kebahagiaan yang harus di syukuri

Senin, 22 November 2010

Motivasi

I. Pendahuluan

Motivasi adalah suatu yang sangat pupoler dikalangan psikologi.istilah motivasi pun telah mengalami banyak perubahan sejak ditemukannya hingga saat ini.pada dasarnya motivasi adalh suatu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang maupun dorongan dari luar.motivasi sering disebut juga dengan pembangkit gairah untuk mencapai sesuatu yang telah diharapkan oleh seorang individu ataupun kelompok.biasanya motivasi ada karena ada suatu tujuan.

Dalam kehidupan motivasi sangat berperan penting,karena tanpa adanya motivasi individu tidak akan melakukan sesuatu apapun,akan selalu diam ditempat tanpa ada perubahan yang terlihat jelas.karena alasan itu banyak para ahli tidak hanya dari psikologi meneliti tentang motor penggerak manusia ini.tidak lelah para ahli tersebut mencari apa dan bagaimana motivasi itu ada.pada akhirnya mereka berhasil mengukngkap Kekuatan dari motivasi tersebut.

Sekarang motivasi sudah banyak dikembangkan dengan berbagai treatment treatment yang dilakukan.karena tidak hanya diteliti oleh ahli psikologi maka motivasi dapat berguna dimana saja setiap keadaan apa saja.begitu mudah untuk membuat motivasi itu ada dan juga sangat sulit untuk mempertahankan motivasi.

II. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan rangsangan-rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan.

Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.

III. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Ada tiga factor yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan (koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987). Apabila seseorang mempunyai kebutuhan yang mendesak maka motivasinya akan meningkat, misalnya ; ada orang yang sangat lapar karena tidak makan selama tiga hari – tiga malam (lapar merupakan kebutuhan biologis) maka dia akan makan dengan sangat lahap, dari pada orang yang perutnya kenyang. Hal ini menggambarkan tentang motivasi makan. Dorongan juga sangat mempengaruhi motivasi. Dorongan ini biasanya berupa reward (penghargaan) dan punishment (hukuman). Misalnya seorang anak yang takut diberi hukuman bila tidak mengerjakan PR oleh gurunya, maka dia akan memaksakan diri untuk mengerjakan meskipun dia tidak bisa. Begitupun juga, misalnya seorang guru yang bernama “X” berjanji akan membelikan Honda Jazz bagi yang mengerjakan PR. Jangankan murid dikelasnya, murid dikelas lain, atau bahkan murid disekolah-sekolah lainnya akan berebutan mengerjakan PR yang diberikan oleh guru “X” tadi. Faktor terakhir yang mempengaruhi motivasi adalah tujuan. Tujuan, cita-cita, dan visi seseorang sangat mempengaruhi motivasi. Karena hal inilah, bapak besar proklamtor bangsa Indonesia Ir Soekarno pernah berkata, “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”. Hal ini sangatlah benar, misalnya seorang perempuan yang bercita-cita hanya sebagai ibu rumah tangga maka motivasinya dalam bersekolah, beraktualisasi diri dan mengukir prestasi akan rendah, karena tujuan hidup bagi dia jelas sekali, hanya berkisar dapur, sumur, dan kasur (ungkapan adat jawa tradisional terhadap para perempuan). Hal tersebut akan berbeda bila kita bandingkan dengan seorang perempuan yang bercita-cita ingin jadi presiden, dia akan belajar dengan giat, mencoba aktif dalam partai-partai politik, mengukir prestasi yang bisa mengangkat harkatnya sebagai seorang wanita.

IV. Jenis-jenis motivasi

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif–motif (daya penggerak) yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.

b. Motivasi Ekstrinsik

Dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Menurut Mc Clelland dalam Amirullah (2002:154-155) mengemukakan tiga kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan prestasi (need for achievement), kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power). Orang dengan kebutuhan yang tinggi cenderung suka bertanggung jawab untuk memecahkan berbagai macam persoalan, mereka cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit untuk mereka sendiri dan mengambil resiko yang sudah diperhitungkan untuk mencapai sasaran tersebut.

c. motivasi positif

motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah.

d. motivasi negative

Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.

V. Pengaruh motivasi

a.Pengaruh motivasi terhadap kinerja

motivasi berperan penting dalam mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produktivitas kerja, karena dengan motivasi yang tinggi, semangat kerja menjadi tinggi dan produktivitas kerja meningkat. Sebaliknya motivasi yang rendah menyebabkan semangat kerja pun rendah dan produktivitas kerja pun menurun. Dengan demikian peranan motivasi pun sangatlah penting. Karena dapat mempengaruhi atau mendorong karyawan berbuat untuk menyelesaikan tujuan yang diinginkan dan melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efesien.

Adanya motivasi yang tinggi akan mengakibatkan semangat kerja yang tinggi pula dalam diri pegawai karyawan. Tinggi rendahnya semangat kerja seseorang dapat dilihat melalui tingkat disiplin kerja, kerjasama, tanggung jawab dan produktivitas kerja. Kinerja tinggi bisa dicapai dengan 3 aspek penting: sistem, kompetensi, dan motivasi. Ketiga aspek ini harus ada dan sama-sama kuat jika ingin menghasilkan kinerja tinggi baik secara individu maupun organisasi.

b.Pengaruh motivasi dalam belajar

Belajar tanpa motivasi bagaiakan kendaraan bermotor tanpa bahan bakar, sehingga semewah apapun kendaraan tersebut tidak akan bisa dijalankan tanpa adanya bahan bakar. Selengkap apapun fasilitas yang dimiliki seseorang, meskipun ribuan eksemplar buku yang dia miliki, walaupun ratusan juta rupiah biaya yang dimiliki untuk pendidikan, tidak akan berpengaruh jika motivasi belajar tidak melekat didalam dirinya. Begitupun sebaliknya, seminim dan semiskin apapun seseorang apa bila motivasi belajarnya tinggi maka kekurangan didalam dirinya hanyalah kerikil kecil yang menghalangi langkah. Oleh karena itu apabila motivasi yang bersifat intrinsik (dari dalam diri) tidak dipunyai, maka motivasi ekstrinsik (dari luar diri) harus segera aktif untuk membangkitkan motivasi intrinsik tersebut. Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari orang tua atau keluarga. Hal ini dikarenakan semenjak kecil anak bersosialisasi, menerima pendidikan (pendidikan informal) pertama kalinya adalah didalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini merupakan pendidikan yang terpenting atau utama terhadap perkembangan pribadi anak (Drs. Suwarno). Banyak kita ketahui orang tua yang hanya memberikan uang kepada anaknya untuk kuliah, dilengkapinya fasilitas kendaraan bermotor, Handphone, komputer, dll. Memang benar apabila lengkapnya fasilitas akan sangat menunjang seseorang dalam belajar, namun tanpa adanya motivasi baik intrinsic maupun ekstrinsik fasilitias tersebut tidak akan berpengaruh , bahkan bisa saja disalah gunakan. Dari hal ini maka muncullah kenakalan remaja, misalnya kebut-kebutan dijalan, uang SPP untuk beli narkoba, bahkan untuk berzinah.Dengan pembahasan yang panjang lebar tersebut diatas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan. Belajar sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan akan lbeih efektif, bila ditunjang dengan motivai yang tinggi, baik yang berupa intrinsik maupun ekstrinsik. Dan orang tua adalah hal yang signifikan dalam membangkitkan motivasi seseorang.

VI. Kesimpulan

Motivasi adalah suatu perasaan yang mendorong untuk mencapai suatu tujuan. motivasi sangat berpengaruh dalam setiap kehidupan individu, karena tanpa adanya motivasi individu tidak akan melakukan apa-apa meskipun telah mempunyai keahlian. banyak cara untuk memiliki motivasi, tergantung dari apa yang akan dituju. Tinggi rendahnya motivasi dapat disebabkan karena kita tidak tahu manfaat dan keuntungan apa yang sedang kita kerjakan.

VII. Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar